Kebangkitan bangsa merupakan hal yang telah dinanti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kini muncul beberapa alternatif dalam mewujudkan kebangkitan bangsa, salah satunya melalui Ekonomi Islam yang kini kian marak diperbincangkan. Seperti kita ketahui Ekonomi Islam diilhami oleh nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Sehingga filosofi dari Ekonomi Islam sudah pasti berbeda dengan ekonomi konvesional. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Berbeda dengan ekonomi konvensional yang lebih mengutamakan profit oriented.
Sayangnya, banyak rakyat Indonesia yang notabene mayoritas beragama Islam masih memiliki pengetahuan yang amat minim mengenai Ekonomi Islam. Pola pemikiran sebagian besar rakyat Indonesia masih dijajah oleh ekonomi konvensional yang telah tertanam sejak zaman dulu. Bagi orang awam, ekonomi konvensional dan ekonomi Islam sama saja. Hanya labelnya saja yang berbeda, akan tetapi hakekatnya sama saja. Ini merupakan pandangan yang harus diluruskan.
Ibnu Khaldun mengatakan bahwa kemajuan ekonomi merupakan pilar kemajuan tamaddun (peradaban) Islam. Jika ekonomi lemah (pangsa pasarnya hanya 2,8 %), kebangkitan umat sulit terwujud. Inilah yang mengakibatkan kebangkitan Bangsa Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk dapat mewujudkan kebangkitan bangsa maka pola pemikiran dari bangsa kita harus dirubah. Jika umat Islam dapat memahami konsp Ekonomi Islam dan siap untuk mengamalkannya maka InsyaAllah kebangkitan bangsa dapat tercapai. Inilah yang menjadi PR bagi kita sebagai generasi penerus bangsa yang harus menjadi agen penggerak dalam mengembangkan Ekonomi Islam, khususnya di Indonesia.
By: Fety Nurlia Muzayanah Staff SharE SES-C FEM IPB
0 komentar:
Posting Komentar