KUALA LUMPUR- The 2nd International Conference on Islamic
Economics and Economies of the OIC Countries (ICIE 2013) telah rampung
terlaksana selama dua hari, 29-30 Januari 2013 bertempat di Hotel Prince, Kuala
Lumpur. ICIE 2013 ini diselenggarakan oleh Kulliyah of Economics and Management
Sciences (KENMS), International
Islamic University Malaysia (IIUM) dalam rangka memperingati dies natalis IIUM
yang ke-30. ICIE 2013 ini merupakan rangkaian kedua dari konferensi mengenai
negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang diadakan KENMS setiap tiga
tahun sekali. ICIE yang pertama diadakan tahun 2009 dan rencana diadakan
kembali di tahun 2015. ICIE 2013 tahun ini mengambil tema “Islamic Economic
Solutions for OIC Countries: Theory and Policy”. Seperti yang dilansir
dari laman resmi ICIE 2013, konferensi ini bertujuan untuk mengevaluasi
praktik-praktik ekonomi yang telah terjadi serta memetakan langkah-langkah
ekonomi Islam baik berupa teori maupun kebijakan.
Dari
sekitar 200 paper yang masuk hanya 90 paper yang dapat dipresentasikan.
Alhamdulillah wa syukurillah, kami (Nur Azizah dari IAEF, Putri Eka dan
Galishia dari Shar-e) adalah salah satu dari 90 paper tersebut. A Proposed Model of Zakat Distribution in
Supporting Regeneration of Agricultural Sector. Itulah judul paper kami
yang mengantarkan kami hingga ke konferensi bergengsi ini. Kami belajar dan
mengambil hikmah dari rezeki yang Allah beri ini. Saya percaya pasti ada banyak
karya ilmiah berisi ide-ide yang berasal dari sel-sel otak mahkluk hidup yang
diberi nama manusia. Sudah banyak juga event-event
seperti lomba atau konferensi yang menampilkan ide-ide terbaik manusia sebagai
solusi kehidupannya. Siapa yang tak ingin apabila idenya diapresiasi orang
lain. Begitu juga kami. Tapi dari konferensi yang kami ikuti kemarin, dengan
bertemu profesor-profesor ekonomi Islam dunia, para founding fathers, saya menemukan suatu pemahaman bahwa dalam
menulis paper ini niatkan lah diri kita untuk berpikir dan menemukan apa yang
dibutuhkan ummat banyak bukan diniatkan untuk nama, materi, dan prestisius.
Setidaknya bermula dari niat yang baik tersebut akan tumbuh balasan dan
perlakuan yang baik-baik pula. Paper yang masuk bertemakan islamic economics, policy, dan finance
dari sekitar 20 negara di dunia. Sebanyak 220 peserta dari seluruh dunia hadir
turut menyukseskan konferensi ini. ICIE 2013 terselenggara berkat bantuan
Ministry of Finance Malaysia, IRTI-IDB, Institut Pertanian Bogor, dan Istanbul
Medeniyet University.
Konferensi
dimulai tepat pukul 9.00 waktu Malaysia tanggal 29 januari 2013. Pembukaan
dimulai oleh pidato dari pihak IIUM, kemudian perwakilan dari IRTI IDB,
Dr.Salman Syed Ali, setelah itu Dato Sri Mohammad Tahir Azhar selaku Second Ministry of Finance Malaysia. Dr.Salman
Syed mengatakan dalam pidatonya berharap agar dalam ICIE ini isu-isu berkaitan
dengan ekonomi Islam dan keuangan Islam dapat diwadahi. Serta, Dato Sri
Muhammad Tahir Azhar berharap ICIE 2013 ini dapat menjadi sarana lahirnya
solusi-solusi bagi tantangan dan permasalahan ekonomi dan keuangan Islam
menghadapi dunia global.
Kegiatan
pada ICIE2013 hari pertama dilanjutkan oleh keynote address yang bertemakan
Critical Perspective on Socio-Economic Development and Transformation in the
Islamic World oleh Prof.Dr.Savas Alpay selaku Director General of SESRIC
(Statistical, Economic, and Social Research and Training Centre of Islamic
Countries). Setelah tea break, acara dilanjutkan dengan Plenary Session I yang
bertemakan Toward Islamic Economic Policy in the OIC Countries yang mengundang
Dato’ Sri Dr.Mohd Irwan Siregar sebagai Secretary General to the Treasury,
Mnistry of Finance Malaysia, Dr.Abdullah Qurban Turkistani, Dekan dari Islamic
Economics Institute, King Abdul Aziz University, serta Dr.Salman Syed Ali dari
IRTI-IDB dan dimoderatori oleh Prof.Dr.Mohammad Aslam Haneef dari IIUM.
Setelah
waktu dzuhur dan makan siang, acara dilanjutkan kembali dengan presentasi para
penulis paper yang dibagi ke parallel session 1 dan parallel session 2. Pada
hari kedua, acar dimulai oleh Keynote Address II, Prof. Dr. Monzer Kahf dengan
tema Ethical Values in Conventional and Islamic Finance. Dilanjutkan oleh tea
break, parallel session 3, diselingi waktu dzuhur dan makan siang, kemudian
dilanjutkan oleh paralles session 4. Pada akhirnya, acara berujung pada Plenary
Session 2 dengan tema Islamic Economics and Islamic Finance-Challenges and
Further Research oleh Prof.Masudul Alam Choudhury, Prof. Dr. Sukri Salleh,
Dr.Mehmet Asutay, dan Prof.Dr. Abdul Ghafar Ismail yang dimoderatori oleh Prof.
Dr. Sayyid Tahir. ICIE2013 ditutup oleh pidato dari ketua pelaksana konferensi,
Dr.Alias Mat Derus dan Professor Dato’ Seri Dr. Zaleha Kamaruddin selaku rektor
IIUM dengan memberikan best paper award kepada Mohd Nizam Barom (IIUM) dengan
judul paper: Conceptualising a
strategic framework of social responsibility in Islamic economics,
Umar A. Oseni (IIUM) dan Abu Umar Faruq Ahmad (ISRA, Malaysia) dengan judul
paper: The legal implications of
‘fatwa shopping’ in the Islamic finance industry: problems, perceptions and
prospects; Ali Ashraf (Frostburg State University, USA) dan Kabir
Hassan (University of New Orleans, USA) dengan judul paper: Performance of micro-finance institutions in
Muslim coutries.
“Harapannya
acara ICIE kemarin mampu menjadi salah satu ajang untuk menjembatani teori ilmu
ekonomi syariah dengan praktik di lapangannya serta kerja sama antara
negara-negara OKI pun dapat terjalin dengan baik dalam rangka pembangunan
ekonomi syariah” ujar Qurroh Ayuniyyah, mahasiswi postgraduate Islamic Economics, IIUM. (/Nur Azizah-IAEF)
0 komentar:
Posting Komentar