Jumat, 08 Februari 2013

The 2nd International Conference on Islamic Economics and Economies of the OIC Countries (ICIE 2013)


KUALA LUMPUR- The 2nd International Conference on Islamic Economics and Economies of the OIC Countries (ICIE 2013) telah rampung terlaksana selama dua hari, 29-30 Januari 2013 bertempat di Hotel Prince, Kuala Lumpur. ICIE 2013 ini diselenggarakan oleh Kulliyah of Economics and Management Sciences (KENMS), International Islamic University Malaysia (IIUM) dalam rangka memperingati dies natalis IIUM yang ke-30. ICIE 2013 ini merupakan rangkaian kedua dari konferensi mengenai negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang diadakan KENMS setiap tiga tahun sekali. ICIE yang pertama diadakan tahun 2009 dan rencana diadakan kembali di tahun 2015. ICIE 2013 tahun ini mengambil tema “Islamic Economic Solutions for OIC Countries: Theory and Policy”. Seperti yang dilansir dari laman resmi ICIE 2013, konferensi ini bertujuan untuk mengevaluasi praktik-praktik ekonomi yang telah terjadi serta memetakan langkah-langkah ekonomi Islam baik berupa teori maupun kebijakan.


Dari sekitar 200 paper yang masuk hanya 90 paper yang dapat dipresentasikan. Alhamdulillah wa syukurillah, kami (Nur Azizah dari IAEF, Putri Eka dan Galishia dari Shar-e) adalah salah satu dari 90 paper tersebut. A Proposed Model of Zakat Distribution in Supporting Regeneration of Agricultural Sector. Itulah judul paper kami yang mengantarkan kami hingga ke konferensi bergengsi ini. Kami belajar dan mengambil hikmah dari rezeki yang Allah beri ini. Saya percaya pasti ada banyak karya ilmiah berisi ide-ide yang berasal dari sel-sel otak mahkluk hidup yang diberi nama manusia. Sudah banyak juga event-event seperti lomba atau konferensi yang menampilkan ide-ide terbaik manusia sebagai solusi kehidupannya. Siapa yang tak ingin apabila idenya diapresiasi orang lain. Begitu juga kami. Tapi dari konferensi yang kami ikuti kemarin, dengan bertemu profesor-profesor ekonomi Islam dunia, para founding fathers, saya menemukan suatu pemahaman bahwa dalam menulis paper ini niatkan lah diri kita untuk berpikir dan menemukan apa yang dibutuhkan ummat banyak bukan diniatkan untuk nama, materi, dan prestisius. Setidaknya bermula dari niat yang baik tersebut akan tumbuh balasan dan perlakuan yang baik-baik pula. Paper yang masuk bertemakan islamic economics, policy, dan finance dari sekitar 20 negara di dunia. Sebanyak 220 peserta dari seluruh dunia hadir turut menyukseskan konferensi ini. ICIE 2013 terselenggara berkat bantuan Ministry of Finance Malaysia, IRTI-IDB, Institut Pertanian Bogor, dan Istanbul Medeniyet University.
Konferensi dimulai tepat pukul 9.00 waktu Malaysia tanggal 29 januari 2013. Pembukaan dimulai oleh pidato dari pihak IIUM, kemudian perwakilan dari IRTI IDB, Dr.Salman Syed Ali, setelah itu Dato Sri Mohammad Tahir Azhar selaku Second Ministry of Finance Malaysia. Dr.Salman Syed mengatakan dalam pidatonya berharap agar dalam ICIE ini isu-isu berkaitan dengan ekonomi Islam dan keuangan Islam dapat diwadahi. Serta, Dato Sri Muhammad Tahir Azhar berharap ICIE 2013 ini dapat menjadi sarana lahirnya solusi-solusi bagi tantangan dan permasalahan ekonomi dan keuangan Islam menghadapi dunia global. 



Kegiatan pada ICIE2013 hari pertama dilanjutkan oleh keynote address yang bertemakan Critical Perspective on Socio-Economic Development and Transformation in the Islamic World oleh Prof.Dr.Savas Alpay selaku Director General of SESRIC (Statistical, Economic, and Social Research and Training Centre of Islamic Countries). Setelah tea break, acara dilanjutkan dengan Plenary Session I yang bertemakan Toward Islamic Economic Policy in the OIC Countries yang mengundang Dato’ Sri Dr.Mohd Irwan Siregar sebagai Secretary General to the Treasury, Mnistry of Finance Malaysia, Dr.Abdullah Qurban Turkistani, Dekan dari Islamic Economics Institute, King Abdul Aziz University, serta Dr.Salman Syed Ali dari IRTI-IDB dan dimoderatori oleh Prof.Dr.Mohammad Aslam Haneef dari IIUM.
Setelah waktu dzuhur dan makan siang, acara dilanjutkan kembali dengan presentasi para penulis paper yang dibagi ke parallel session 1 dan parallel session 2. Pada hari kedua, acar dimulai oleh Keynote Address II, Prof. Dr. Monzer Kahf dengan tema Ethical Values in Conventional and Islamic Finance. Dilanjutkan oleh tea break, parallel session 3, diselingi waktu dzuhur dan makan siang, kemudian dilanjutkan oleh paralles session 4. Pada akhirnya, acara berujung pada Plenary Session 2 dengan tema Islamic Economics and Islamic Finance-Challenges and Further Research oleh Prof.Masudul Alam Choudhury, Prof. Dr. Sukri Salleh, Dr.Mehmet Asutay, dan Prof.Dr. Abdul Ghafar Ismail yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Sayyid Tahir. ICIE2013 ditutup oleh pidato dari ketua pelaksana konferensi, Dr.Alias Mat Derus dan Professor Dato’ Seri Dr. Zaleha Kamaruddin selaku rektor IIUM dengan memberikan best paper award kepada Mohd Nizam Barom (IIUM) dengan judul paper: Conceptualising a strategic framework of social responsibility in Islamic economics, Umar A. Oseni (IIUM) dan Abu Umar Faruq Ahmad (ISRA, Malaysia) dengan judul paper: The legal implications of ‘fatwa shopping’ in the Islamic finance industry: problems, perceptions and prospects; Ali Ashraf (Frostburg State University, USA) dan Kabir Hassan (University of New Orleans, USA) dengan judul paper: Performance of micro-finance institutions in Muslim coutries.
“Harapannya acara ICIE kemarin mampu menjadi salah satu ajang untuk menjembatani teori ilmu ekonomi syariah dengan praktik di lapangannya serta kerja sama antara negara-negara OKI pun dapat terjalin dengan baik dalam rangka pembangunan ekonomi syariah” ujar Qurroh Ayuniyyah, mahasiswi postgraduate Islamic Economics, IIUM. (/Nur Azizah-IAEF)

0 komentar:

Posting Komentar